Berkali-kali Guru Honorer Demo, di Mana Bu Unifah?

jpnn.com, JAKARTA - Andi Asrun selaku pengacara guru honorer mengungkapkan, pihaknya sudah minta Unifah Rosyidi mundur sebagai Ketum PB PGRI.
Permintaan itu disampaikan dalam rapat pleno PB PGRI yang juga dihadiri perwakilan guru honorer dari beberapa provinsi.
"Kami sudah meminta agar Bu Unifah mundur. Beliau tidak cocok lagi menjadi ketum karena sudah menyimpang dari tugas utamanya berjuang untuk guru honorer," kata Asrun kepada JPNN, Jumat (4/1).
Dia menambahkan, dalam pertemuan tersebut, Unifah tidak memberikan komentar apapun dan hanya menerima masukan dari anggota. Keputusan yang akan diambil, menurut Asrun akan dibahas lanjut dalam forum rapat pengurus PGRI provinsi.
Asrun yang juga anggota PB PGRI ini menilai, desakannya kepada Unifah semata-mata ingin mengembalikan organisasi guru pada fungsi dasar sesuat ADRT (anggaran dasar rumah tangga). Selama dipegang Unifah, PGRI sudah menjadi corong pemerintah sehingga abai terhadap aspirasi guru honorer.
"Buat apa memertahankan orang yang tidak care pada perjuangan guru honorer. Berkali-kali guru honorer demo di depan Istana Negara, di mana Bu Unifah?. Kalau menolak demo dan pentingkan lobi, mana hasilnya. Apakah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) itu?," serunya.
BACA JUGA: Iman Nilai Tuntutan Guru Honorer Salah Besar
Andi Asrun sebagai kuasa hukum guru honorer menilai Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi tidak peduli dengan nasib para guru honorer.
- Jumlah PPPK Terus Bertambah, Guru Honorer dan Tendik Terkena PHK
- Penyebab Utama Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Silakan Sebutan Tunjangan Profesi Guru Diganti, tetapi Jangan Dihapus
- Ketum PGRI: Tolong, Pak Mendikdasmen, Tunjangan Profesi Guru Tetap Ada di RUU Sisdiknas
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan