Berkat Kampanye Medsos, Penjualan Stroberi Australia Bangkit Kembali
Para pelanggan juga telah mengantri di sejumlah perkebunan di seluruh Australia karena lonjakan permintaan di sektor itu juga.
Photo: Sejumlah mobil mengantri di perkebunan stroberi di Queensland. (ABC Rural: Jennifer Nichols)
Produsen alami kerugian
Sementara itu, Menteri Utama Queensland memeriksa peralatan keamanan baru di sebuah perkebunan di negara bagian itu.
Annastacia Palaszczuk mengunjungi Perkebunan Pinata di Wamuran di mana petani Gavin Scurr baru saja memasang detektor logam.
Ia telah kehilangan $ 25.000 (atau setara Rp 250 juta) seminggu sejak krisis dimulai dan total kerugiannya mendekati $ 250.000 (atau setara Rp 2,5 miliar).
Seorang petani Australia Barat dilaporkan telah kehilangan sekitar $ 200.000 (atau setara Rp 2miliar) minggu ini, setara dengan sekitar $ 10 (atau setara Rp 100 ribu) per kotak.
Tapi sekarang, John Antico, dari peritel Sinclair dan Antico di Pasar Buah Sydney, menjual habis stroberi pada Jumat (21/9/2018)pagi dan memesan lebih banyak palet dari petani kebun di seluruh Australia.
Pedagang grosir, Tom Cave, juga menjual habis stroberinya karena permintaan tiga kali lipat dari volume rendah yang ia alami di awal minggu.
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?