Berkat RJIT, Petani di Ponorogo Bisa Tanam 3 Kali Setahun

Berkat RJIT, Petani di Ponorogo Bisa Tanam 3 Kali Setahun
Irigasi dan persawahan. Ilustrasi. Humas Kementan

jpnn.com, PONOROGO - Petani di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur merasakan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Program RJIT yang baru selesai dibangun bisa mengairi lahan seluas 50 hektare (Ha).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kegiatan RJIT dilakukan untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.

“Pengelolaan air dilakukan petani untuk memastikan lahannya bisa terus berproduksi. Pengelolaan air bisa dilakukan salah satunya dengan cara merehabilitasi jaringan irigasi. Sehingga air benar-benar dipastikan mengalir ke lahan pertanian. Pengaturannya pun tepat,” terang Mentan SYL, Rabu (17/2).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, RJIT dilakukan untuk mendukung aktivitas pertanian.

“RJIT bukan hanya membenahi saluran irigasi yang bermasalah. Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran, agar luas areal tanam bisa bertambah. Sehingga diharapkan indeks pertanaman dan provitasnya pun meningkat,” tutur Sarwo Edhy.

Kegiatan RJIT ini dikelola Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Kelompok tani yang diketuai Sumariyadi ini memiliki lahan seluas 37 hektare yang ditanami padi dan sesekali ditanami jagung saat ketersedian air berkurang.

Dia mengatakan, kondisi Saluran sebelum diperbaiki berupa saluran tanah, sehingga distribusi air ke lahan sawah kurang lancar akibat sering kehilangan air akibat tanah yang porus.

Petani di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur merasakan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News