Berkunjung ke Diaolou, Simbol Kekayaan Imigran Tiongkok
Rukunkan Empat Istri untuk Diskusi soal Anak
Jumat, 06 Juli 2012 – 00:06 WIB

Sejumlah Diaolou di kawasan Kaiping, Provinsi Guangdong, Tiongkok. Diaolou rata-rata dibangun pada dekade 1920an-1930-an. Foto : Anggit Satriyo/Jawa Pos
Selain bangunan utama, ada beberapa bangunan tambahan dengan kombinasi bata kuning dan keramik biru yang memperlihatkan percampuran arsitektur Tiongkok dan Barat.
Menurut Iris, di dialou tersebut empat istri Xie, meski tinggal di rumah yang berbeda-beda, biasa berkumpul untuk membicarakan persoalan anak-anak keturunan Li di menara tersebut. "Empat istri bisa akrab di tempat ini," kata Iris.
Keunikan lain bisa ditemukan di dialou milik Fang Ru Wen di Desa Zili, pinggiran Kaiping. Di desa tersebut terdapat sekitar 15 diaolou yang tersebar di tiga dusun. Diaolou milik Fang, seorang pengusaha restoran di Kanada, termasuk yang paling menonjol.
Nah, di diaolou milik Fang itu terali besi yang terpasang di jendela-jendela dilengkapi dengan kunci gembok. "Kalau ada serangan ke rumah ini, pemiliknya bisa menyelamatkan diri dengan membuka terali besi," ucap Iris.
Diaolou adalah rumah sekaligus benteng dengan arsitektur gabungan Tiongkok-Barat dan memiliki nilai sejarah tinggi. Berikut laporan wartawan Jawa
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu