Berkunjung ke Diaolou, Simbol Kekayaan Imigran Tiongkok

Rukunkan Empat Istri untuk Diskusi soal Anak

Berkunjung ke Diaolou, Simbol Kekayaan Imigran Tiongkok
Sejumlah Diaolou di kawasan Kaiping, Provinsi Guangdong, Tiongkok. Diaolou rata-rata dibangun pada dekade 1920an-1930-an. Foto : Anggit Satriyo/Jawa Pos
 

Karena yang memiliki itu adalah kalangan tajir, bagian dalam diaolou sangatlah kosmopolis. Serbaluks untuk ukuran saat itu, bahkan tetap terasa mewah hingga sekarang.

 

Di diaolou yang teralinya bengkok tadi yang dimiliki Xie Wei Li, misalnya. Lantai bangunan yang berdiri pada 1936 itu dilapisi tegel putih yang dipesan khusus dari Italia kini terlihat agak kusam. Penutup kloset duduknya dari kayu jati berkualitas tinggi. Sedangkan teralinya buatan Jerman.

 

"Jadi, wajar kalau kualitas teralinya sangat bagus. Tak bisa dijebol, bahkan oleh tentara Jepang," ujar Iris yang bernama Mandarin Yu Jiang.

 

Kompleks diaolou milik Li yang merupakan seorang saudagar sukses di Amerika Serikat itu berdiri di areal 11 hektare. Lokasi itu dilengkapi kanal buatan, jembatan, paviliun, dan koridor.

Diaolou adalah rumah sekaligus benteng dengan arsitektur gabungan Tiongkok-Barat dan memiliki nilai sejarah tinggi. Berikut laporan wartawan Jawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News