Berlabuh di Dunia Marketing

Berlabuh di Dunia Marketing
Berlabuh di Dunia Marketing
Hari-hari pertama kepindahannya tidak selalu dijalaninya dengan mudah. Ini karena ia harus berhadapan dengan lebih banyak orang demi menjaga brand perusahaan. Termasuk menghadapi sejumlah pertanyaan yang diajukan wartawan ketika menghadapi isu negatif yang dapat merugikan. ’’Dulu saya terbiasa dengan one way communication, dan ini saya harus mengubahnya jadi two way,’’ jelasnya.

Pernah suatu ketika saat baru pertama menduduki posisi barunya, ia mendapatkan tugas untuk melayani seorang wartawan yang datang ke tempat kerjanya. Perasaan grogi serta takut sempat menghantuinya lantaran belum pernah menghadapi sebuah wawancara sejak bekerja di PT Coca-Cola Indonesia. ’’Pernah saya terpaksa reschedule lagi dengannya lain hari, karena saya belum punya bahan yang cukup untuk menjawab pertanyaan,’’ kenangnya.

Titie berpendapat, sesuatu yang paling berat untuk dikerjakan adalah bagaimana menjaga sebuah nama besar dari merek ternama dan sudah bertahan selama 120 tahun. Jika melakukan sebuah kesalahan, bukan hanya dirinya yang akan merasa dirugikan, tapi termasuk pula perusahaan dan seluruh karyawan. Meskipun tidak memiliki pengalaman di pos barunya tersebut, namun bukan berarti membuatnya lantas patah arang lalu menyerah.

Perbedaan yang dialami saat masih bekerja di bidang marketing dan corporate affair justru dijadikan ibu dua anak tersebut sebagai sebuah tantangan. Sehingga membuatnya terus belajar serta memperhatikan tata cara yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah lebih dulu berpengalaman. ’’Saya justru saat ini menganggapnya sebagai sebuah art atau seni, karena apa yang saya lakukan adalah seni,’’ ucapnya.

Dunia kerja tidak seterusnya membuat seseorang memilih bidang yang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang pernah ditempuh. Salah satunya Titie

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News