Berry Fun, Reggae, dan Manado

Berry Fun, Reggae, dan Manado
Musisi reggae, Berry Fun di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (7/12). Foto: Dedi Yondra/JPNN.com

"Saya diperkenalkan Mas Agung, saat bantu Bali Reggae Star Festival, di sana saya bertemu banyak musisi reggae dunia. Ternyata lagu reggae itu bicara tentang hubungan kita sama sang pencipta, sesama manusia, dan sama alam," bebernya.

Sejak saat itu, Berry Fun kemudian mendengarkan banyak karya musisi reggae dari dalam dan luar negeri.

Dia akhirnya mendapat referensi dari berbagai musisi reggae, salah satunya Tony Q.

Setelah dapat referensi, pria berusia 46 tahun itu lantas mencoba menulis lagu, hingga tercipta Brother.

"Lagu Brother itu soal hubungan saya sama Agung, soal pertemanan," imbuhnya.

Brother bukanlah lagu reggae yang sifatnya tipikal. Karya musik uptempo berdurasi 4 menit dan 6 detik itu ditulis tunggal oleh Berry Fun.

Dari segi produksi, Berry Fun mengemas lagu Brother dengan sentuhan yang futuristik, menghasilkan karya produksi reggae fusion yang turut menginkorporasikan elemen hip hop dan R&B.

Dendang bariton dirinya mengundang rasa syukur dan ceria seraya sang musisi berkumandang.

Musisi reggae, Berry Fun terus berikhtiar membangkitkan industri musik di daerah asalnya, Manado.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News