Bersaing dengan Guru Muda, Honorer K2 Gencarkan Tryout Mulai Besok

Bersaing dengan Guru Muda, Honorer K2 Gencarkan Tryout Mulai Besok
Pengurus PHK2I Kabupaten Garut Dudi Abdullah. Foto dokumentasi pribadi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Persaingan guru honorer dalam memperebutkan kursi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) semakin ketat. Ada empat kriteria guru yang akan berkompetisi dalam tes PPPK pada April mendatang.

Keempat kriteria itu ialah guru honorer K2, guru non-PNS yang sudah memiliki sertifikat pendidik, guru non-PNS yang belum disertifikasi tetapi terdaftar di Dapodik pada akhir Desember 2019, dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) yang saat ini tidak mengajar.

"Kompetisi semakin berat karena kami harus bersaing dengan guru-guru muda dan nonkategori," kata Dudi Abdullah, pengurus Perkumpulan Honorer kategori 2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Garut kepada JPNN.com, Rabu (3/3).

Untuk menghadapi guru muda tersebut, lanjut Dudi, PHK2I akan menyelenggarakan tryout persiapan penerimaan 1 juta PPPK. Saat ini seluruh guru honorer K2 usia 35 tahun ke atas terus berlatih.

"Yang sudah pernah ikut tes PPPK Februari 2019 saling share dengan guru-guru yang belum pernah ikut. Intinya kami saling menguatkan," ucapnya.

Yang membuat Dudi terharu, guru-guru honorer K2 yang usianya sudah 59 tahun pun tetap semangat. Ini sebagai pelecut semangat guru honorer K2 lainnya.

"Yang sudah mendekati pensiun saja masih semangat apalagi yang umurnya belum 50 tahun," ungkap Dudi.

Di satu sisi, Dudi merasa kasihan melihat guru-guru honorer K2 usia tua. Mengapa pemerintah tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk diangkat saja menjadi PPPK. Seba waktu mereka cuma setahun menjadi PPPK sehingga negara tidak akan rugi.

PHK2I memberikan pelatihan kepada guru-guru honorer K2 untuk menghadapi tes PPPK pada April mendatang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News