Bersama Zaskia Sungkar, Pamerkan Karya ke Amerika

Bersama Zaskia Sungkar, Pamerkan Karya ke Amerika
Grace (kiri) dan Zaskia Sungkar (kanan) bersama model yang mengenakan aksesori pada ajang Couture New York Fashion Week 2015. Foto: G. Liem for Jawa Pos

Dia juga mempersiapkan aksesori dari logam dengan bentuk geometris untuk Melisa. Ada juga model kotak yang dipadu kristal. Sebelum membuat aksesori, Grace memastikan tema yang akan digunakan desainer dalam show.

Grace menuturkan, menyelesaikan tiga order dalam satu bulan bukan perkara gampang. Dia harus ngebut dan bekerja lembur, mulai pagi sampai malam. Berkat kerja kerasnya, Grace mampu menuntaskan 50 aksesori untuk tiga desainer sesuai waktu yang ditentukan.

Dia juga menerapkan trik dengan membagi karyawannya dalam tim yang berbeda untuk menyelesaikan pesanan tersebut. Untuk setiap desainer, Grace menyiapkan delapan anggota tim. Dengan cara itu, anggota tim memiliki tanggung jawab masing-masing. ”Saya salut dengan para karyawan. Mereka semua hebat, kompak, dan memiliki rasa tanggung jawab,” tegasnya.

Grace merasa bahagia dengan jalan hidup yang dipilihnya. Menjadi seorang fashion detail conceptor dan accessories designer mewakili kecintaannya pada dunia seni.

Padahal, dulu Grace bercita-cita menjadi dokter. Waktu itu, putri pasangan dr Setyo Hartojo (almarhum)-Lenny Endriati itu terinspirasi papanya yang seorang dokter. ”Saya ingin sekali menjadi dokter spesialis bedah plastik,” katanya.

Tapi, pada saat itu, papa Grace tidak mengizinkan untuk mengambil jurusan IPA. Alasannya, Grace adalah anak perempuan satu-satunya dan paling disayang. Papa Grace tidak tega seandainya Grace harus jaga malam atau ditempatkan di rumah sakit pedalaman. Akhirnya, Grace mengambil jurusan hukum. Namun, orang tuanya berharap Grace tidak menjadi advokat. Orang tuanya lebih suka Grace menjadi notaris.

Namun, setelah menyelesaikan kuliah selama 3,5 tahun, Grace sadar tidak memiliki passion pada profesi notaris. Dia lebih suka seni. Sejak kecil dia memang senang bidang tersebut.

Akhirnya, dia mengikuti kursus corsage di Surabaya. Kemudian, dia memperdalam ilmu tersebut di Legeron Paris. Pendidikan itu tidak sia-sia. Grace menjadi ahli di bidang tersebut. Bahkan, dia berani menggabungkan corsage dengan bordir dan aksesori lain menjadi desain yang unik pada baju. Sejak 2000, dia mulai mengerjakan detail pakaian.

IMAJINASI liar Grace Liem mampu menghasilkan beragam aksesori. Namanya pun dikenal dalam berbagai event fashion. Kendati berlatar belakang ilmu hukum,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News