Bersama Zaskia Sungkar, Pamerkan Karya ke Amerika

Bersama Zaskia Sungkar, Pamerkan Karya ke Amerika
Grace (kiri) dan Zaskia Sungkar (kanan) bersama model yang mengenakan aksesori pada ajang Couture New York Fashion Week 2015. Foto: G. Liem for Jawa Pos

Istri Maximus Liem itu menyatakan terinspirasi oleh rumah suku Sasak yang bagian atapnya terbuat dari bahan jerami dengan bentuk njrabut-njrabut alami. Untuk membawa aksesori tersebut, Grace membutuhkan satu koper besar. ”Paling ribet bawanya untuk aksesori gong-nya dari pelat itu,” ucap pemilik Grace Liem Haute Detail tersebut.

Ukurannya yang jumbo membuat Grace harus mencari cara mengemas agar praktis dibawa. Dia akhirnya menemukan cara untuk membuat aksesori tersebut dapat dibongkar pasang. Tapi, dari luar, aksesori tidak terlihat putus sama sekali.

Perempuan kelahiran Surabaya itu tidak ingin setengah-setengah dalam bekerja. Totalitas menjadi kunci utama keberhasilannya. Setiap memperoleh order membuat aksesori, dia berupaya mewujudkan keinginan klien dengan maksimal. Keahliannya membuat aksesori tiga dimensi (3D) terus dikembangkan.

Bukan sekadar keindahan yang ditonjolkan, tetapi detail pun diperhatikan. Karena itu, Grace terbiasa berkorban untuk menghasilkan karya fenomenal. Bangun tengah malam dan kerja dini hari merupakan hal biasa untuk mengeksplorasi ide liarnya di bidang seni. ”Tidur hanya dua jam sehari sudah biasa kalau asyik mencipta karya seperti ini,” ujar alumnus Fakultas Hukum Ubaya itu, lantas tersenyum.

Apalagi awal tahun ini waktu Grace tidak hanya tersita untuk menciptakan aksesori buat Zaskia. Dalam waktu yang hampir sama, dia mendapat tawaran berkolaborasi dengan dua desainer sekaligus. Yakni, Ivan Gunawan dan Melia Wijaya yang tampil pada ajang Indonesia Fashion Week 2015 di Jakarta, 26 Februari lalu.

Grace pun harus berselancar di dunia maya dan mengupas tuntas majalah fashion untuk mencari inspirasi yang sesuai dengan tema Thalassa milik Ivan dan Geometricly-nya Melia.

Untuk detail baju dan headpieces-nya Ivan, Grace membuat kelopak dengan laser cutting. Tiap kelopak berlubang sehingga memberi kesan ringan. Itu membuat karyanya seakan-akan melayang, seolah berada di dalam air saat sang model berjalan.

Grace juga memberi detail menyerupai kerang yang dibuat dari pelat dan carving paste atau semacam pasta untuk membuat ukiran. Dia juga memakai tumbuhan laut yang dibordir plus mutiara dan swarovski. Tak ketinggalan detail rumput laut dari bahan karet dengan lukisan. ”Semua aksesori sesuai dengan tema Thalassa yang berarti mother of sea dari legenda Yunani,” tegasnya.

IMAJINASI liar Grace Liem mampu menghasilkan beragam aksesori. Namanya pun dikenal dalam berbagai event fashion. Kendati berlatar belakang ilmu hukum,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News