Bertamu ke Chelsea, Manchester City Harus Siap Patah Hati

Bertamu ke Chelsea, Manchester City Harus Siap Patah Hati
Pep Guardiola. Foto: AFP

jpnn.com, LONDON - Manchester City sudah terbiasa belum terkalahkan alias unbeaten dalam lima sampai enam pekan pertama awal musim Premier League. Dua musim terakhir, City selalu memberi angin segar buat fannya di awal. Di akhir, gelar jatuh ke tangan klub lain.

Ketika Josep Guardiola datang ke Etihad musim lalu, enam pekan tak terkalahkan namun akhir musim tidak mampu finish di posisi runner up. ''Awal musim kami selalu seperti ini,'' sebut Guardiola, dalam situs resmi klub.

Jika musim lalu finish di posisi ketiga, musim sebelumnya City finish di posisi keempat setelah lima laga unbeaten. Nah pekan ketujuh musim ini pun fan City harus bersiap patah hati. Seperti saat David Silva dkk terputus rekor unbeaten-nya di White Hart Lane, London, musim lalu saat pekan ke-7. Pekannya sama, kotanya sama, tapi lawannya beda. City pada pekan ketujuh malam ini WIB bertamu ke markas Chelsea di Stamford Bridge, London (Siaran Langsung RCTI/ beIN Sport pukul 23.30 WIB).

Meski sama-sama on fire pekan lalu, City menyikat Crystal Palace 5-0 dan Chelsea bisa menang 4-0 di markas Stoke City, faktor di belakang Chelsea bisa jadi kunci utamanya. Faktor itu bernama Antonio Conte. Pasalnya Conte-lah yang satu-satunya tactician di Premier League selalu mampu mengalahkan Guardiola.

Dua kali pertemuan dalam musim pertamanya lalu, dua kali juga Guardiola dibuat gigit jari Conte. Dipermalukan 1-3 di Etihad, kandangnya (3 Desember 2016), dan di Stamford Bridge menyerah 1-2 (6/4). Diwawancarai Gary Lineker di program BBC, The Premier League Show, Guardiola mengakui gelar juara jadi nilai tawarnya di City.

Nama besarnya dipertaruhkan jika dua musim tetap tanpa trofi. ''Hanya berapa trofi bisa kami dapatlah yang menghakimi kami. Tanpa itu, kami akan kacau. Kami sudah paham tentang itu,'' sebut Guardiola yang di Barcelona dan Bayern Muenchen sudah memberi trofi juara pada musim pertamanya itu.

Bahkan, Guardiola menyebut masa depannya tidak akan lama di City andai di musim ini dia kembali gagal memberi trofi juara bagi klub milik Sheikh Mansour itu. ''Di tim sebesar City ini, jika kamu tidak mampu memenangi gelar apa pun, maka kamu tidak akan bertahan,'' tambah Guardiola.

Hanya membaiknya kekuatan pertahanan yang jadi modalnya. Musim lalu dengan modal pertahanan bobrok, City sudah kebobolan lima gol dalam enam pekan pertama. Sementara pada musim ini City baru kebobolan dua gol dalam enam pekan, plus empat clean sheet. '

Guardiola menyebut masa depannya tidak akan lama di City andai di musim ini dia kembali gagal memberi trofi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News