Bertemu Binatang Buas dan Makhluk Gaib, Ah…Sudah Biasa
Kala itu, Wayan muda hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 25.100. Kata dia, itu hanya cukup untuk makan sehari-hari. Tapi kebanggaan sebagai polisi hutan serasa mengalahkan segalanya.
Semua rintangan dan cobaan dalam pekerjaan dilalui dengan sabar. Ia mengaku tidak pernah merasa terbebani. Apalagi menyesal karena ia selalu menikmati setiap tugas yang diberikan.
Setiap hari, Wayan harus keluar masuk hutan untuk menangkap para pembalak liar. Ancaman tentu saja ada. Tetapi dengan ketenangannya Wayan mengaku tidak pernah mengalami kendala berat selama mengamankan hutan.
Tugas yang dilakoninya tidak mudah. Terutama dengan luas hutan yang mencapai 41 ribu hektare Wayan hanya berjaga dengan beberapa orang rekannya.
Dari lima posko masing-masing tiga orang berjaga. Kala itu, hutan Gunung Rinjani belum masuk sebagai kawasan taman nasional. Posko penjagaan ada di titik Santong, Bayan, Pesugulan, dan Sembalun.
Dalam bertugas, mereka tidak hanya berpatroli di luar kawasan, tetapi juga menginap langsung di dalam hutan. Selama hidup di dalam hutan itu, Wayan mendapat banyak pelajaran.
Terutama bagaimana manusia harus bersikap terhadap alam dan seisinya. Sebab gangguan tidak hanya datang dari binatang buas, tetapi juga makhluk gaib yang merupakan penghuni hutan.
Ia mengaku, binatang buas seperti ular, babi hutan adalah hal yang biasa dihadapi. Tetapi yang tidak kalah menantang adalah kemunculan makhluk gaib.
Siang malam harus berkawan dengan ganasnya alam liar, dan jauh dari kesibukan warga kota. Tapi tugas sebagai penjaga hutan itu mampu dijalani Wayan
- Perhutani dan SKK Migas Tanam Ribuan Bibit Pohon di Bogor
- Akulaku Group Gelar Aksi Nyata untuk Lingkungan di Hutan Kota Ujung Menteng
- KLHK Sebut Kinerja Pengelolaan Hutan Lestari Pada 2023 Melebihi Target
- 600 Hektare Hutan TNTN Habibat Gajah hingga Harimau Jadi Kebun Sawit, KLHK Bertindak
- IDCTA Bidik Pengembangan Perdagangan Karbon lewat Carbon Digital Conference 2023
- Kakek Lanudin Hilang di Hutan, Mohon Doanya