Bertemu Binatang Buas dan Makhluk Gaib, Ah…Sudah Biasa

Bertemu Binatang Buas dan Makhluk Gaib, Ah…Sudah Biasa
Wayan Ninggir berdiri di antara pepohonan hutan Taman Wisata Alam Kerandangan, Sabtu (5/8). Foto: SIRTU/LOMBOK POST/JPNN.com

Hal itu jelas memancing adrenalin, rasa takut pasti ada. Tetapi dari sana ia belajar bagaimana harus bersikap, mengasah mentalnya agar tetap tenang menghadapi kemunculan makhluk halus itu.

Sikap yang diambil Wayan adalah tetap tenang dan tidak berniat macam-macam saat memasuki hutan. ”Selama kita tidak mengganggu, mereka tidak akan mengganggu,” kata bapak tiga anak itu.

Menurutnya, menghadapi perasaan seperti itu ia harus benar-benar kuat secara mental, dan bersikap sopan terhadap hutan beserta isinya.

Ibarat seseorang yang datang bertamu ke rumah orang lain, dia harus datang dengan baik-baik dengan sopan sehingga tuan rumah tidak terusik.

Baginya, akan menjadi malapetaka bila orang masuk hutan dengan sombong dan niat buruk. Itu artinya, manusia harus menjaga hutan dan tidak merusaknya agar hidup tetap selamat.

Ancaman terbesar bagi kelestarian hutan adalah pembalakan liar. Penyakit itu seakan tidak pernah sembuh, dan dampak kerusakan hutan sudah dirasakan umat manusia. Bencana alam yang datang silih berganti menjadi peringatan.

Menurutnya, langkah yang paling efektif untuk mencegah pembalakan liar adalah dengan menyejahterakan warga di kawasan hutan.

Bila mereka sudah memiliki penghasilan dan kesadaran menjaga hutan, maka mereka tidak akan berani merusak hutan itu sendiri. Bahkan disuruh menebang pun mereka tidak akan mau bila sudah sadar.

Siang malam harus berkawan dengan ganasnya alam liar, dan jauh dari kesibukan warga kota. Tapi tugas sebagai penjaga hutan itu mampu dijalani Wayan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News