Bertemu Presiden Jokowi, PM Baru Australia Bahas Strategi Kawasan

Bertemu Presiden Jokowi, PM Baru Australia Bahas Strategi Kawasan
Bertemu Presiden Jokowi, PM Baru Australia Bahas Strategi Kawasan

Australia dan Indonesia telah berjanji melakukan hubungan strategis yang lebih dekat di wilayah Samudra Hindia dan Pasifik, dalam apa yang dilihat sebagai tanda meningkatnya kekhawatiran tentang militerisasi China di Laut China Selatan.

Poin kunci:

• PM Morrison mengakui ia mewarisi hubungan bilateral yang sehat dengan Indonesia dari pendahulunya Malcolm Turnbull
• Kemitraan strategis antara dua negara ini diformalkan di Istana Bogor
• Kedua pemimpin mengumumkan kesimpulan dari kesepakatan perdagangan bebas

Deklarasi bersama, yang dirilis setelah pertemuan antara Perdana Menteri Scott Morrison dan Presiden Indonesia Joko Widodo, ini tak menyebut referensi khusus ke China, tetapi membuat beberapa penyebutan tentang kekhawatiran yang berkaitan dengan, "arsitektur regional berbasis aturan".

China telah berulang kali mengabaikan hukum internasional karena terus mengklaim wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan sebagai miliknya sendiri.

Peningkatan hubungan keamanan Indo-Australia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif diformalkan oleh Presiden Jokowi dan PM Morrison pada upacara penandatanganan di Istana Presiden di Bogor.

Deklarasi bersama itu berbicara tentang "ancaman konflik" dan "pergeseran serta tantangan" di "wilayah dinamis" yang sama-sama didiami kedua negara tersebut.

"Jika dibiarkan tanpa pengawasan, ini bisa mengarah pada pembongkaran ekosistem berharga dan arsitektur regional berbasis aturan yang telah kami bangun selama setengah abad terakhir."

"Kemitraan kami mencerminkan visi kami tentang kawasan di mana Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) adalah pusat, hak semua negara dihormati, dan negara-negara berperilaku sesuai dengan aturan dan norma internasional."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News