Bhayangkara FC Disebut Juara Liga Lelucon

Bhayangkara FC Disebut Juara Liga Lelucon
Haruna Soemitro. Foto: Indra Eka/JawaPos.com

jpnn.com, BANGKALAN - Manajer Madura United, Haruna Soemitro menyebut kompetisi Liga 1 2017 seperti lelucon. Dalam konferensi pers selepas pertandingan timnya melawan Bhayangkara FC, Haruna menyinggung tambahan tiga angka yang diperoleh Bhayangkara setelah dinyatakan menang 3-0 atas Mitra Kukar oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Keputusan ini dianggap ikut berperan dalam gelar juara yang berhasil diraih Bhayangkara FC. "Ternyata di sepak bola itu poin tidak selalu perlu didapat dari lapangan. Poin itu bisa didapat di atas meja dan tidak perlu lagi berjuang keras selama 90 menit di lapangan," sindir pria asli Surabaya tersebut.

Dalam laga MU versus Bhayangkara FC itu sendiri, tuan rumah takluk 1-3 di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (8/11) malam.

Sindiran pun tersirat dalam ucapan selamat Haruna ke Bhayangkara FC. "Saya ingin sampaikan selamat kepada Bhayangkara FC yang sudah menjuarai liga lelucon ini. Namanya juga gojek. Dalam Bahasa Jawa, gojek ya guyonan (lelucon). Anda tahu di akhir-akhir kompetisi terjadi kriminalisasi yang luar biasa," ungkap Haruna.

Dia menjelaskan bahwa kriminalisasi yang pihaknya rasakan berasal dari berbagai macam jalur. "Apakah itu instrumen izin, instrumen intelijen, instrumen rekomendasi, bahkan yang lebih tragis hari ini adalah instrumen wasit asing," imbuhnya.

Haruna juga kesal karena tiga pemainnya mendapat kartu merah dari sang pengadil. Mereka adalah Peter Odemwingie, Fandi Eko Utomo, dan Rizky Dwi Febrianto. Dalam pandangannya, wasit terlalu mudah menghukum pemainnya dengan kartu merah.

Sedangkan perlakuan terhadap Bhayangkara FC dinilai sebaliknya. "Saya tidak perlu lagi bicara tentang kualitas wasit asing. Semua orang bisa menilai karena ini pertandingan live," imbuh Haruna.

Selain masalah teknis di lapangan, Haruna juga menyindir banyaknya pejabat kepolisian yang duduk di tribune penonton VIP. Padahal pertandingan Madura United kontra Bhayangkara FC seharusnya dilangsungkan tanpa penonton sesuai dengan hasil keputusan Komisi Banding (Komding) PSSI.

Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji tak luput dari sindiran karena berada di tribune VIP saat mendapat hukuman larangan masuk stadion.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News