Bhayangkara FC Sebut Mayoritas Klub Minta RUPS PT LIB Segera Digelar

Bhayangkara FC Sebut Mayoritas Klub Minta RUPS PT LIB Segera Digelar
Manajer Bhayangkara FC Sumardji saat ditemui di kantor PSSI. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - COO Bhayangkara FC Sumardji menjelaskan hampir seluruh klub Liga 1 sepakat meminta kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Dia mengakui, permintaan itu diluncurkan karena tidak adanya kepastian terkait kompetisi di Indonesia dan langkah apa yang disiapkan.

Walaupun sedang ada pandemi COVID-19 seperti saat ini, bukan berarti PT LIB berdiam diri dan tidak memberikan kejelasan ke klub. Sebab, sebelumnya, PT LIB melalui surat nomor 187/UB-COR/V-2020 pada tanggal 4 Mei 2020 meminta PSSI untuk menghentikan secara total Liga 1 dan Liga 2.

Selain itu, PT LIB juga akan memotong dana subsidi klub-klub Liga 1 dan Liga 2. Untuk Liga 1, dana subsidi yang awalnya dikucurkan Rp520 juta akan dipangkas menjadi Rp350 juta. Sementara itu, untuk Liga 2 dari semula Rp250 juta menjadi Rp100 juta.

Karena PSSI telah menolak skema dari PT LIB dan permintaan mereka, klub-klub sebagai pemegang saham pun meminta agar itu dijelaskan secara tegas kepada para pemegang saham.

"Untuk masalah RUPS Luar Biasa ini, kami semua dari Liga 1 sudah sepakat dan sudah mengirim surat kepada PSSI serta PT LIB agar RUPS Luar Biasa bisa segera dilaksanakan" kata COO Bhayangkara FC Sumardji.

"Rekan-rekan yang lain sudah menghendaki untuk ada RUPS Luar Biasa untuk membahas bagaimana nasib kelanjutan dari kompetisi," imbuhnya.

Selain membahas soal kelanjutan kompetisi dan dana subsidi, pada RUPS luar biasa nanti bisa saja sekaligus membahas soal kisruh yang akhir-akhir ini terjadi di dalam tubuh PT LIB.

COO Bhayangkara FC Sumardji menjelaskan hampir seluruh klub Liga 1 sepakat meminta kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News