Bhikkhu Thudong Singgah di Kantor Gubernur Jateng, Luthfi Dukung Penuh

Bhikkhu Thudong Singgah di Kantor Gubernur Jateng, Luthfi Dukung Penuh
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen menyambut rombongan bhikkhu thudong di kantornya, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Rabu (7/5). FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut kedatangan rombongan bhikkhu thudong dari Thailand yang tengah menempuh perjalanan spiritual menuju Candi Borobudur untuk memperingati Hari Raya Waisak 2568 BE.

Rombongan thudong terdiri dari 36 bhikkhu dan dua dayaka tersebut berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, Amerika Serikat, dan Indonesia.

“Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Jawa Tengah, saya mengucapkan selamat datang kepada para bhikkhu thudong yang telah menempuh perjalanan panjang," kata Luthfi menyambut rombongan thudong di kantornya, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Rabu (7/5).

Luthfi menyebut Jawa Tengah tidak hanya mendukung kegiatan ini, tetapi juga akan mengawal penuh prosesi ibadah umat Buddha dalam rangkaian Waisak di Candi Borobudur pada Senin (12/5) mendatang.

Menurutnya, thudong merupakan bentuk perjalanan panjang yang bukan hanya ritual keagamaan, melainkan juga simbol kuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

“Para bhikkhu ini dikawal umat Muslim, Kristen, serta lintas agama lainnya. Bahkan Keraton Kasepuhan Cirebon yang berbasis Islam turut mendampingi, bersama TNI dan Polri. Inilah bukti keragaman yang nyata dan harus terus kita tumbuh kembangkan di Jawa Tengah,” ujarnya.

Ketua Umum Internasional Thudong Welly Widadi menekankan perjalanan thudong ke Indonesia tidak sekadar untuk beribadah, tetapi juga membawa misi perdamaian dan doa bagi bangsa Indonesia.

“Para bhikkhu telah menempuh ribuan kilometer. Mereka berjalan sambil membawa pesan damai dan mendoakan masyarakat Indonesia. Toleransi itu sangat penting, dan Indonesia adalah contoh hidup dari semangat Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Welly.

Thudong merupakan bentuk perjalanan panjang yang bukan hanya ritual keagamaan, melainkan simbol kuat kerukunan antarumat beragama.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News