BI Berjuang Jaga Inflasi di Angka 4 Persen
Meski begitu, pihaknya tetap berupaya menjaga inflasi di kisaran empat persen. Salah satunya, mengontrol tekanan volatile foods di angka empat atau lima persen.
Tujuannya, menyeimbangkan kenaikan dari harga-harga yang diatur pemerintah atau administered price seperti bahan bakar minyak (BBM), elpiji tiga kilogram, dan listrik.
’’Ini (volatile foods) tentu harus kami kelola. Kami sudah tiga kali berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sebelum puasa, kami akan koordinasi lagi,’’ imbuhnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan, dalam indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi pada April 2017, diperkirakan tercatat deflasi 0,05 persen secara month-to-month.
Deflasi IHK dipicu komponen bahan makanan yang bergejolak.
’’Dengan perkembangan hingga April 2017, inflasi tahunan mencapai 4,03 persen year-on-year,’’ kata Josua.
Josua menambahkan, deflasi pada volatile foods pada April 2017 terutama bersumber dari penurunan harga komoditas bahan pangan strategis, seiring dengan berlangsungnya panen raya.
Di sisi lain, komoditas penyumbang deflasi pada kelompok volatile foods, antara lain, cabai merah, bawang merah, dan beras.
Inflasi sepanjang April lalu diperkirakan masih melandai.
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran
- Antisipasi Penguatan USD, BUMN Harus Pasang Kuda-Kuda
- Terdampak The Fed, Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat