BI Rate Kembali ke Angka Enam Persen

BI Rate Kembali ke Angka Enam Persen
BI Rate Kembali ke Angka Enam Persen
RDG BI mencatat pada Mei 2013 lalu nilai tukar rupiah secara point to point melemah sebesar 0,74 persen (mtm) mencapai Rp 9.795 per dolar AS (USD).  “Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terutama dipengaruhi oleh reposisi aset keuangan dari emerging market terkait kemungkinan penyesuaian stimulus moneter oleh the Fed (Bank Central AS, red) serta sentimen terhadap defisit fiskal dan transaksi yang berjalan di dalam negeri,” papar Jacobs seraya mengatakan, pelemahan nilai tukar ini juga terjadi pada mata uang negara-negara lainnya di kawasan Asia.

Jacobs  menambahkan, melemahnya perekonomian global saat ini telah mempengaruhi perekonomian Indonesia. DG BI mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan II tahun 2013 diperkirakan mencapai bias batas bawah  5,9-6,1 persen.

“Berlanjutnya krisis di Eropa dan perlambatan ekonomi China berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi global untuk semakin bias ke bawah. Perkembangan tersebut berdampak pada terbatasnya pertumbuhan ekspor dan investasi, khususnya investasi non-bangunan. Sementara itu, dorongan pertumbuhan terutama berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi bangunan yang diperkirakan masih cukup kuat,” terang Jacobs.

Mengenai Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), Jacobs menegaskan bahwa RDG BI telah memerkirakan pada triwulan II-2013 ini akan membaik. Perbaikan NPI, kata dia, karena ditopang oleh surplus yang cukup besar di Transaksi Modal dan Finansial (TMF), serta didukung masuknya modal investasi dari luar negeri.

JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (13/6) ini memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News