Biang Kerok Harga Bitcoin dan Ethereum Meroket, Ternyata
jpnn.com, JAKARTA - Harga aset kripto Bitcoin dan Ethereum mencapai puncak tertinggi sepanjang 2021 dengan menyangdang angka masing-masing Rp 68,28 juta dan Rp 968,39 miliar.
Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan membeberkan faktor yang menyebabkan kedua mata uang digital itu memelesat ke puncaknya.
Menurut dia, harga Bitcoin menjadi salah satu pendongkrak Ethereum. Namun, Ethereum juga menambah keunggulan untuk menarik minat pasar.
Oscar menjelaskaan Ethereum mengalami banyak pembaruan atau upgrade tahun ini.
Lebih lanjut, setelah upgrade Hard Fork London pada beberapa waktu lalu, upgrade pun kembali hadir untuk Ethereum yaitu Ethereum 2.0.
"Akibat Ethereum 2.0 pun Ethereum berubah menjadi proof of stake. Kripto itu memiliki fitur autoburn yaitu berupa pemusnahan jumlah Ethereum yang ada untuk membatasi pasokan Ethereum dan memperluas jaringan Ethereum," kata Oscar.
Pembatasan itu, lanjut Oscar, membuat pasokan Ethereum yang akan beredar pun akan menjadi lebih langka.
Mekanisme kelangkaan pasokan dan permintaan yang tinggi, otomatis akan menaikkan harga Ethereum.
Harga aset kripto Bitcoin dan Ethereum mencapai puncak tertinggi sepanjang 2021 dengan menyangdang angka masing-masing Rp 68,28 juta dan Rp 968,39 miliar.
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- Permintaan Mata Uang Kripto Diprediksi Meningkat, Ini Analisisnya
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi