Biar Aman, Prabowo – Sandi Harus Menang Selisih Dua Digit

Biar Aman, Prabowo – Sandi Harus Menang Selisih Dua Digit
Prabowo - Sandiaga. Foto: Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan, kubu pasangan capres – cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno perlu mengantisipasi kecurangan manipulasi suara hasil pemungutan suara Pilpres 2019.

Antisipasi sangat penting karena terbuka kemungkinan manipulasi dilakukan pihak tertentu jika hasil suara hanya selisih 1-2 persen.

"Kalau selisih suara hanya 1-2 persen, saya kira rentan sekali dimanipulasi," ujar Pigai pada diskusi bertajuk 'Keamanan Pilpres 2019: Optimisme Atau Kekhawatiran?' yang digelar Seknas Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).

Pigai menyarankan kubu Prabowo - Sandi mengawasi secara ketat seluruh proses penghitungan suara, terutama di daerah-daerah yang dinilai rawan terjadi manipulasi. Ia mengingatkan, manipulasi biasanya terjadi pada saat proses penghitungan dilakukan.

“Saya kira di luar Jawa, suara kedua pasangan capres bisa berimbang. Karena itu perlu diawasi secara ketat di wilayah-wilayah pinggiran yang rawan. Jadi intinya jangan lengah," ucapnya.

Selain mengawasi dengan ketat, Pigai juga menyarankan seluruh kubu pasangan calon presiden nomor urut 02 bekerja keras meyakinkan masyarakat. Paling tidak, agar pasangan Prabowo -Sandi dapat menang dengan selisih suara di atas 10 persen.

"Ada cara lain, kalau (kubu Prabowo-Sandi) tidak mau dimanipulasi, maka harus menang dengan selisih dua digit atau sepuluh persen ke atas. Saya kira ini juga sangat penting," pungkas Pigai. (gir/jpnn)

 


Pasangan capres – cawapres Prabowo – Sandi diingatkan untuk mengantisipasi kemungkinan manipulasi suara di Pilpres 2019.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News