Biasa Kayuh Sepeda ke Sekolah 5 Km dan Cari Kayu Bakar Bantu Keluarga
Mereka sudah diupayakan mendapat bedah rumah. Namun, karena tanah yang ditempati adalah bagian dari proyek Irigasi Bali, sehingga belum bisa diusulkan mendapatkan bantuan bedah rumah.
Meski begitu, mereka sudah menerima raskin dan Madri mendapat beasiswa. Sehari-hari keluarga miskin ini tidur dalam gubuk yang jadi satu dengan dapur dengan dua kasur dan tikar.
Beruntung, kondisi keluarga miskin ini kemarin mendapat perhatian dari Polres Jembrana.
Melalui Jumat Berbagi, Wakapolres Jembrana Kompol AA Rai Laba bersama Kapolsek Melaya Kompol Ketut Darmita dan Babinkamtibmas, Babinsa dan Kadus Palarejo mengunjungi mereka dan memberikan bantuan.
“Kami prihatin dengan kondisi siswi dan keluarganya seperti ini. Kami juga salut dengan semangatnya. Jadi mari bersama-sama kita bantu,” uncap Rai Laba usai menyerahkan bantuan.(*/mus/chi)
Kehilangan satu tangan akibat diamputasi dan hidup di bawah garis kemiskinan, tak membuat Ni Luh Madri patah semangat. Siswi kelas III SMPN
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor