Biaya Logistik Turun 40 Persen, Pelindo Menyambut Baik

Biaya Logistik Turun 40 Persen, Pelindo Menyambut Baik
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Foto: Dok Pelindo

Tujuannya untuk mengefisienkan operasional di pelabuhan, yang pada akhirnya akan menguntungkan Pelindo dan para pengguna jasa kepelabuhan dan terminal.

Hasil transformasi tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan kinerja operasional. Arus peti kemas pada 2022 mencapai 17,2 juta TEUS, naik satu persen dibandingkan periode yang sama 2021.

Jumlah arus barang yang terealisasi mencapai 160 juta Ton, tumbuh sembilan persen dari tahun sebelumnya. Total arus kapal yang dilayani Pelindo mencapai 1,2 miliar GT, naik satu persen, sedangkan jumlah penumpang tumbuh 86 persen menjadi mencapai 15 juta orang.

Pada ujungnya, proses transformasi melalui efisiensi dan optimalisasi sumber daya, Pelindo berhasil membukukan laba bersih Rp3,9 triliun (audited), naik 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Penggabungan Pelindo telah menciptakan sinergi antar entitas dalam Pelindo Grup sehingga pengelolaan pelabuhan dapat dilakukan secara tersentralisasi dan lebih optimal,” kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono.

Kontribusi Pelindo kepada Negara pada 2022 juga meningkat, yakni mencapai Rp7,2 triliun atau lebih tinggi 54 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang baru Rp 4,7 triliun.

Kontribusi tersebut dalam bentuk setoran Dividen, Pajak (PPh, PPN dan PBB), Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Konsesi.

Sementara, Bambang Gunawan dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) memuji pelayanan Pelindo yang kini cepat tanggap dan efisien. Meski tak semua pelabuhan mendapat tambahan peralatan, hampir semua pelabuhan besar di Indonesia kinerjanya membaik.

PT Pelindo menyambut baik perhitungan baru yang menghasilkan angka biaya logistik yang sudah jauh lebih rendah dibandingkan posisi 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News