Biaya Pengamanan Pilkada Rp 2,71 T, Ini Kata Mendagri

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo (Mendagri) Tjahjo Kumolo angkat bicara terkait besaran anggaran pengamanan yang diusulkan kepolisian untuk pelaksanaan Pilkada 2018 yang digelar serentak di 171 daerah.
Kepolisian diketahui sebelumnya mengusulkan total biaya pengamanan mencapai hingga Rp 2,71 triliun.
"Untuk konsolidasi demokrasi politik, tidak bisa diukur dengan uang," ujar Tjahjo di Jakarta, Selasa (28/11).
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini menegaskan, dalam pelaksanaan pesta demokrasi hal terpenting yaitu tercapainya tujuan dari demokrasi dan stabilitas tetap terjaga. Bukan semata soal besaran anggaran.
"Kalau stabilitasnya tidak terjaga, bagaimana KPU mau kerja, itu juga masih kurang. Masih butuh dari berbagai elemen lainnya. Jadi biaya pengamanan jangan hanya dilihat untuk satu lembaga, harus dilihat segalanya secara jernih," ucapnya.
Menurut Tjahjo, anggaran pengamanan memungkinkan tinggi, jika memang dibutuhkan. Apalagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga telah meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2018.
Disebutkan, dari 17 daerah yang bakal menggelar pemilihan gubernur, tiga provinsi masuk kategori kerawanan tinggi.
Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, 6 daerah masuk kategori kerawanan tinggi dan 58 daerah tingkat kerawanan sedang.
Menurut Tjahjo, masalah biaya pengamanan harus dilihat secara jernih
- Mendagri Tito Pidato di Global Security Forum di Qatar
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri