Biaya Tol Medan-Kualanamu Rp80 Miliar Per Kilometer

Biaya Tol Medan-Kualanamu Rp80 Miliar Per Kilometer
Biaya Tol Medan-Kualanamu Rp80 Miliar Per Kilometer

jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, soal anggaran proyek tol Medan-Kualanamu, dikoreksi anggota Komisi V DPR Ali Wongso Sinaga.

Menurut Ali Wongso, dalam kondisi normal, pembangunan jalan tol per kilometernya membutuhkan biaya Rp70 miliar. Yang dimaksud kondisi normal, tanah tidak lembek dan tidak ada jembatan (interchange).

"Kalau tol Medan-Kualanamu itu ada lima interchange. Ini mempengaruhi besaran biaya. Rata-rata hampir Rp80 miliar per kilometernya," ujar Ali kepada JPNN kemarin (23/7).

Anggota DPR yang duduk di komisi yang membidangi infrastruktur itu mengaku minta informasi data terlebih dahulu ke Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Kepala Balai Wil I Ditjen Bina Marga KemenPU, sebelum memberikan penjelasan ke koran ini.

Nah, mengenai kondisi tanahnya, lanjut Ali, ada beberapa kilometer di sepanjang tol Medan-Kualanamu, yang lembek. "Kalau lembek, perlu penguatan konstruksi khusus. Ini menambah beban anggaran," ujar politisi dari Partai Golkar itu.

Karenanya, Ali tidak menyebut apakah anggaran Rp80 miliar per kilometer itu wajar atau tidak. "Karena sangat tergantung kondisi tanahnya. Dan yang penting, proses penetapan kontraktornya melalui proses tender dengan standar internasional. Perusahaan internasional bisa masuk," ujarnya.

Ali tidak mau menanggapai pernyataan Uchok FITRA yang menyebut dana proyek tol Medan-Kualanamu sepanjang 18 kilometer, sebesar Rp491 miliar, sangat mahal.

"Bararti kalau Rp491 miliar dibagi 18 kilometer, satu kilometernya menghabiskan anggaran Rp27,2 miliar. Ini kan sangat mahal sekali, jadi terkesan mengada-ada," kata Uchok beberapa hari lalu.

JAKARTA - Pernyataan Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, soal anggaran proyek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News