Biaya Top Up Tak Sesuai dengan Semangat Cahsless Society
"Kalau ada biaya top up justru bisa jadi blunder yang berujung pada distrust. Sebab, masyarakat yang mustinya mendapat insentif dari kelebihan-kelebihan e-money, justru mendapat disinsentif. Jelas, itu tidak elok," tegas politikus Gerindra ini.
Lebih jauh, distrust masyarakat bisa berujung pada sentimen negatif terhadap GNNT. Dia berharap jangan sampai publik sampai berpikir bahwa biaya top up menjadi semacam alat perbankan untuk menarik dana dari masyarakat.
"Perbankan itu adalah institusi dengan aset yang besar. Image itulah yang musti tetap dijaga. Jangan sampai rusak hanya gara-gara uang receh," harapnya.
Sebab, tambah Heri, pengenaan biaya top up itu lebih menguntungkan perbankan ketimbang masyarakat. Pasalnya, bank sudah menerima uang sebelum transaksi terjadi.(fat/jpnn)
Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan mengomentari pengenaan biaya atas transaksi top up e-money
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Habiburokhman: Sukarelawan adalah Bagian Internal TKN Prabowo-Gibran
- Pilkada Jabar 2024, Gerindra Melirik Dedi Mulyadi
- Sudaryono Kandidat Terkuat Pilgub Jateng, Pakar: Dia Paling Siap
- Gerindra Apresiasi Kinerja Bank Mandiri pada Kuartal Pertama 2024
- Edukasi Investasi, Bibit.Id Jelaskan 3 Alasan Beli Sukuk Seri ST012
- Di Hadapan Hakim Konstitusi, Gerindra Sebut KPU Menggelembungkan Suara NasDem di Jabar