Biayanya Sangat Berat Kalau Tertulari COVID-19, Apalagi Nanti Tidak Mau Divaksinasi

Biayanya Sangat Berat Kalau Tertulari COVID-19, Apalagi Nanti Tidak Mau Divaksinasi
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH bersama Penyintas COVID-19 Icha Atmadi, S.T. Foto: covid19goid

"Masyarakat harus berpifikir positif, selektif, dan cerdas dalam menerima informasi, ambil informasi dari sumber resmi dan terpercaya seperti penjelasan pemerintah”, imbuh Prof. Hasbullah.

Salah seorang penyintas COVID-19, Icha Atmadi ST, menambahkan, Covid-19 tidak hanya merugikan secara ekonomi.

"COVID-19 ini serius sekali. Untuk gejala paling ringan pun bisa terasa sakit baik bagi fisik maupun mental. Apalagi bagi mereka yang mengalami gejala berat, seperti yang dialami ayah saya waktu itu, yang memerlukan alat bantu pernafasan. Perasaan cemas yang dirasakan itu seperti setiap hari akan menghadapi kematian," katanya.

Apabila biaya perawatan Icha Atmadi dihitung dan ditanggung secara mandiri, bisa mencapai ratusan juta rupiah selama 45 hari menjalankan perawatan.

Hanya saja biaya perawatan Icha dan keluarga serta pasien COVID-19 lainnya saat ini ditanggung negara.

Dari pengalamannya, Icha Atmadi membenarkan pernyataan Prof. Hasbullah.

"Semua pasien COVID-19 baik yang gejalanya ringan, sedang, maupun berat, mengalami titik terendah sehingga membuat diri lebih introspeksi. Ayah saya sampai mendapatkan beberapa suntikan infus, belum lagi ditambahkan alat bantu pernafasan, serta alat pendukung dan tindakan medis lainnya. Jadi benar-benar mencemaskan waktu itu," katanya. (pen/ssw/vjy)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Prof. Hasbullah menyarankan untuk disiplin menjalani protokol kesehatan 3M. Kalau nanti sudah ada vaksin, tambah dengan vaksin.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News