Bidik WNA, Intiland Bangun Apartemen Lantai Rendah

Nilai investasi pembangunan apartemen sebanyak 229 unit tersebut mencapai Rp 500 miliar.
Direktur Marketing PT Intiland Grande Harto Laksono menambahkan, karena masih penjajakan potensi dan tren ke depan, dua tower yang akan dikembangkan belum ditentukan tipe hunian, fasilitas, dan harganya.
”Kami harus memastikan permintaan pasar, apakah dua bedroom atau tiga bedroom. Terkait potensi WNA, kami akan kaji lagi soal harga berikut fasilitas tambahan yang memang diperlukan,” kata Harto.
Berdasar peraturan pemerintah, WNA diizinkan memiliki properti berjenis apartemen yang berstatus hak pakai.
Izin pakainya 20 tahun dan bisa diperpanjang maksimal 80 tahun. Properti juga bisa diwariskan.
Harganya minimal Rp 5 miliar. Pembeli apartemen diwajibkan memiliki kartu izin tinggal terbatas (kitas) dan menikah dengan WNI.
Apartemen low-rise dipilih karena pertimbangan koefisien dasar bangunan, luas bangunan, serta permintaan pasar.
Tiga di antara tujuh tower terdiri atas delapan lantai. Satu tower setinggi lima lantai dan sisanya tiga tower setinggi empat lantai.
SURABAYA - PT Intiland Development membangun tujuh tower apartemen low-rise alias lantai rendah di Surabaya Barat. Pada tahap pertama, Intiland memasarkan
- World Safety Day 2025: IWIP Perkuat Budaya K3 di Lingkungan Kerja
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Lippo Karawang Siapkan Hunian dan Komersial Terbaru, Cek di Sini Harganya
- Peluncuran COCOBOOST di Ajang Mizone Active Zone Seru
- Investasi di Bidang SDM Bikin Bank Mandiri Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi
- Bea Cukai Gagalkan Distribusi Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 2 Miliar, Ini Kronologinya