Bikin Nangis, Mengenal Sosok Eno di Mata Keluarga, Dia Sangat Cinta....

Bikin Nangis, Mengenal Sosok Eno di Mata Keluarga, Dia Sangat Cinta....
Eno Parihah semasa hidup. FOTO: ist

Arif memakai peci hitam, pakaian batik lengan panjang, serta celana bahan warna hitam terus mengatakan sosok korban yang baik. Tidak jarang korban menanyakan kebutuhan seorang ayah dan ibu. “Saat pulang, suka bertanya kebutuhan keluarga, tapi selalu disarankan uang hasik kerja di tabung,” katanya.

Korbanpun menjadwalkan kepulangannya ke halaman rumah seminggu sekali, saat datang selalu membawakan makanan untuk adik-adiknya dan roko untuk orang tua. Ya, kata sang ayah, Eno adalah kakak yang sangat sayang dan cinta adik-adiknya.

“Saya tidak tahu gaji anak saya selama bekerja, tapi saat pulang belikan saya rokok, termasuk kasih uang untuk adiknya yang masih sekolah,” katanya.  

Dengan penuh perasaan dan kasih sayang, Arif sebagai seorang ayah terlihat raut muka sedih mengingat kembali kebaikan anaknya itu. 

Baginya, korban meninggalkan kenangan manis, tetapi kesan itu tidak mungkin akan kembali. “Keluarga tidak menyangka anak saya meninggal begitu cepat.” katanya. 

Sebagai orang tua, katanya, tentu kejadian itu membuat perasaan terpukul, kesadisan yang dilakukan pelaku terhadap anaknya harus dibayar tuntas. Dengan hilangnya nyawa korban, tidak hanya melukai perasaan orang tua tetapi anggota keluarga lain. “Semua keluarga pasti merasa kehilangan,” katanya.   

Korban adalah anak yang ke empat bagian dari kelurga yang senang memberi, khusunya terhadap adiknya yang masih sekolah. Ia berharap, pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan menjatuhkan hukuman yang setimpal. 

“Mudah-mudahan pelaku dihukum berat,” ungkapnya. (irfan muntaha)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News