Bikin Tato, Penyesalan Datang Belakangan

Eva membawanya ke dokter untuk dilaser. ’’Awalnya, aku kira sakitnya biasa aja. Tapi, ternyata sakitnya ribuan kali lebih sakit, kayak melepuh ditusuk. Ah entahlah, tulang rasanya dibakar, ah itu rasanya ngeri banget,’’ kenangnya.
Beberapa kali sesi pun, hasilnya tidak akan kembali seperti kulit semula. Hilang, tapi seperti melepuh. Eva akhirnya menyerah karena tak tahan dengan sakitnya. Dia ingat betul kata dokter yang menanganinya waktu itu. Kalau bikin tato, harus dipikir ribuan kali.
’’Bikin tato jangan karena kasmaran atau gaya-gayaan. Pikirkan ribuan kali dampaknya. Sebab, kamu nggak tahu gimana hidupmu ke depan. Inget, tato akan nempel di badanmu seumur hidup,’’ tegasnya mewanti-wanti. (puz/cik/c17/nda)
Ada yang bilang tato itu seni, tapi tidak jarang orang-orang mencibir. Karena tato bersifat permanen, perlu berpikir ribuan kali sebelum memutuskan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Momentum Hari Buruh, MS Glow Beri Program Khusus untuk Pekerja
- Deep and Extreme Indonesia 2025 Digelar, Pencinta Olahraga Outdoor Wajib Hadir
- Tampil di Ajang Paris Fashion Show, Evelyn Witono Putri Gandeng Bejo Jahe Merah
- Nutriflakes Ajak Perempuan Aktif Bergerak dan Bebas GERD
- Bobby, Kucing Presiden Prabowo Jadi Juri di Petfest Indonesia 2025
- 3 Manfaat Kulit Jeruk, Bantu Jaga Kesehatan Jantung