Biksu Myanmar Pembenci Muslim Rohingya Terjerat Kasus Penghasutan
jpnn.com, YANGON - Ashin Wirathu, seorang biksu Buddha Myanmar, menyerahkan diri kepada polisi di kota Yangon pada Senin (2/11). Biksu pembenci Muslim Rohingya itu lebih dari satu tahun menjadi buronan atas kasus penghasutan.
Dengan mengenakan masker dan pelindung wajah, Wirathu berbicara di hadapan para pendukungnya di asosiasi biksu kota itu sebelum mengendarai mobil ke kantor polisi di daerah Dagon.
"Saya akan melakukan penghormatan kepada para biksu senior, kemudian saya akan pergi dengan polisi, saya akan ikut kemana pun mereka bawa saya," kata Wirathu.
Berdasarkan video yang memperlihatkan pidatonya, Wirathu menuduh pemerintah dan partai penguasa menindas dirinya.
Wirathu dikenal atas retorika yang ia sampaikan dalam menentang minoritas Muslim di Myanmar, khususnya masyarakat Rohingya.
Namun, ia juga mengkritik pemerintahan Aung San Suu Kyi dan mendukung militer negara itu.
Pengadilan distrik di Yangon mengeluarkan surat perintah penahanan Wirathu pada Mei tahun lalu.
Penyerahan diri sang biksu terjadi menjelang pemilu nasional pada 8 November.
Ashin Wirathu, seorang biksu Buddha Myanmar, yang dikenal karena provokasi anti-Muslim Rohingya, akhirnya menyerahkan diri ke polisi
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Candra Aditya Nugraha Terpilih Jadi Ketum Hikmahbudhi Periode 2024-2026
- 11 Orang Rohingya Meninggal Tenggelam di Perairan Aceh
- Tolak Pengungsi Etnis Rohingya, Warga Aceh Barat Gelar Demo
- Mau ke Australia, Kapal Pengangkut Seratusan Warga Rohingya Terbalik di Aceh
- Sebegini Jumlah Pengungsi 9 Negara dan Pencari Suaka di Pekanbaru