Bima Arya: Biarin Dibilang Lebay, daripada Korban Berjatuhan
Banyaknya klaster penularan baru ini menurut dia, karena kurang pedulinya masyarakat terhadap bahaya Covid-19.
“Tidak mungkin klaster keluarga melonjak kalau semua yang merasa beresiko berhati-hati,” paparnya.
Sebagai alumnus pasien corona, Bima menceritakan, kemungkinan kembali terpapar Covid-19 untuk kedua kalinya begitu kecil. Namun, ia menyatakan, tetap mengedepankan antisipasi dan tetap menjaga kebersihan.
“Setiap pulang ke rumah tidak pernah menyapa anak, langsung nerobos ke kamar mandi bersih-bersih semua. Jadi saya kadang-kadang bisa lima kali mandi di rumah itu. Keluar lagi masuk lagi, mandi lagi,” jelasnya.
Ke depan, pihaknya akan kembali meningkat kewaspadaan terhadap bahaya Covid-19 dengan memperketat protokol kesehatan.
Bahkan, Suami Yane Ardian itu meminta kegiatan tatap muka organisasi perangkat daerah (OPD) kembali dikurangi dan dilakukan secara daring.
“Situasi ini masih gawat, lebih baik dibilang lebay, dari pada kemudian kita kalah. Betul orang bilang lebay, berlebihan, lebih baik dicap begitu daripada kalah dan korban berjatuhan,” tegasnya.
Ia berkaca pada negara Vietnam yang dianggap berhasil karena dapat menekan angka persebaran Covid-19.
Naiknya jumlah kasus konfirmasi Covid-19 merupakan salah satu indikator menuju puncak Covid-19 dan itu masih sesuai prediksi.
- Kepemimpinan Bima Arya Selama 10 Tahun di Kota Bogor Menuai Pujian
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- Pemkot Bogor Imbau Pengusaha Tempat Hiburan Malam Tutup Operasional Selama Puasa
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19