Bima Arya: Biarin Dibilang Lebay, daripada Korban Berjatuhan

Bima Arya: Biarin Dibilang Lebay, daripada Korban Berjatuhan
Wali Kota Bogor Bima Arya saat melakukan sidak PSBB di sejumlah lokasi, Senin (4/5) lalu. Foto: Radar Bogor

Banyaknya klaster penularan baru ini menurut dia, karena kurang pedulinya masyarakat terhadap bahaya Covid-19.

“Tidak mungkin klaster keluarga melonjak kalau semua yang merasa beresiko berhati-hati,” paparnya.

Sebagai alumnus pasien corona, Bima menceritakan, kemungkinan kembali terpapar Covid-19 untuk kedua kalinya begitu kecil. Namun, ia menyatakan, tetap mengedepankan antisipasi dan tetap menjaga kebersihan.

“Setiap pulang ke rumah tidak pernah menyapa anak, langsung nerobos ke kamar mandi bersih-bersih semua. Jadi saya kadang-kadang bisa lima kali mandi di rumah itu. Keluar lagi masuk lagi, mandi lagi,” jelasnya.

Ke depan, pihaknya akan kembali meningkat kewaspadaan terhadap bahaya Covid-19 dengan memperketat protokol kesehatan.

Bahkan, Suami Yane Ardian itu meminta kegiatan tatap muka organisasi perangkat daerah (OPD) kembali dikurangi dan dilakukan secara daring.

“Situasi ini masih gawat, lebih baik dibilang lebay, dari pada kemudian kita kalah. Betul orang bilang lebay, berlebihan, lebih baik dicap begitu daripada kalah dan korban berjatuhan,” tegasnya.

Ia berkaca pada negara Vietnam yang dianggap berhasil karena dapat menekan angka persebaran Covid-19.

Naiknya jumlah kasus konfirmasi Covid-19 merupakan salah satu indikator menuju puncak Covid-19 dan itu masih sesuai prediksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News