Bima Arya: Biarin Dibilang Lebay, daripada Korban Berjatuhan

Bima Arya: Biarin Dibilang Lebay, daripada Korban Berjatuhan
Wali Kota Bogor Bima Arya saat melakukan sidak PSBB di sejumlah lokasi, Senin (4/5) lalu. Foto: Radar Bogor

Sedangkan permasalahan Kota Bogor bukan daerah yang terisolasi, tetapi terintegrasi dengan Jakarta, kabupaten Bogor dan daerah sekitarnya. Kondisi ini yang menyebabkan sulitnya menekan kasus Covid-19.

“Jakarta juga tak bisa dibilang aman karena diperpanjang lagi (PSBB,red). Kota Bogor pun demikian, menjadi satu dari sekian kota yang terus diperpanjang PSBB-nya karena belum aman. Kita akan perpanjang satu bulan kedepan dengan pengetatan,” tegas Bima.

Dia menambahkan,  Pemkot Bogor kini sedang menyiapkan petunjuk teknis agar setiap warga kota Bogor yang melakukan perjalanan dinas ke luar kota wajib lapor.

“Ya kalau ke Jakarta enggak usah lapor enggak apa-apa, kalau ke kabupaten enggak usah lapor enggak apa-apa. Tapi siapa saja harus harus clear,” ucapnya.

Kemudian yang kedua, siapa saja yang habis melakukan perjalanan dinas khusunya dari daerah zona merah persebaran Covid-19 harus melakukan tes usap.

“Termasuk perjalanan dinas dari semua intansi, dari kampus, dan juga dari kantor-kantor,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, secara garis besar imported cases atau kasus penularan positif Covid-19 yang berasal dari luar Kota Bogor, menjadi penyumbang terbesar di Kota Hujan. Tak heran, jika pemerintah Kota Bogor, menjadikan hal ini sebagai catatan.

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Kota Bogor, jumlah total pasien positif covid-19 di Kota Bogor pada Senin (3/8) mencapai 301 kasus positif.  Dengan rincian 202 sembuh, 21 meninggal dan 78 lainnya masih dalam pengawasan dan penanganan rumah sakit.

Naiknya jumlah kasus konfirmasi Covid-19 merupakan salah satu indikator menuju puncak Covid-19 dan itu masih sesuai prediksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News