Bima Arya dan 1 Jari, Bukan 2

Bima Arya dan 1 Jari, Bukan 2
Bima Arya (tengah). Foto: Instagram bimaaryasugiarto

jpnn.com, BOGOR - Sikap politik Wali Kota Bogor Bima Arya kembali menjadi perhatian usai mengacungkan satu jari saat kedatangan cawapres Ma'ruf Amin ke Ponpes Al Ghazaly beberapa waktu lalu.

Gara-gara satu jari itu, Bima pun harus berurusan dengan Bawaslu. Radar Bogor melaporkan, politikus PAN tersebut menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran kampanye, Jumat (11/1) pagi.

Belakangan, Bima memang mengundang kontroversi khususnya soal politik. Partainya adalah pendukung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Namun, pria asli Bogor berusia 46 tahun itu seperti memberi sinyal lebih sreg ke pasangan lain.

Masih belum lapuk dalam ingatan saat Bima mengunggah foto dia dan Ma'ruf Amin 10 Agustus tahun lalu. Suami Yane Ardian itu menyerahkan cendera mata kepada pasangan Jokowi.

Mungkin biasa saja, yang muda menghargai yang tua. Masalahnya, Bima Arya mengunggah itu pada 10 Agustus, tanggal di mana PAN dkk mendeklarasikan Prabowo - Sandiaga.

Nah, pengamat politik sekaligus Direktur Democracy Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi menilai Bima Arya saat ini tengah memainkan politik dua kaki. “Bima bisa saja didesak mundur (dari PAN),” ujar Yus kepada Radar Bogor, kemarin.

Bima Arya harus berurusan dengan Bawaslu gara-gara pose satu jari saat menyambut Ma'ruf Amin di Bogor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News