Bima Arya Marah kepada PT KAI Karena Terjadi Penumpukan Penumpang di Stasiun

Bima Arya Marah kepada PT KAI Karena Terjadi Penumpukan Penumpang di Stasiun
Wali Kota Bogor Bima Arya. Foto: Ricardo/JPNN.com

Bima menambahkan, dengan kembalinya aktivitas perkantoran ada penambahan jumlah penumpang dari Stasiun Bogor.

“Jadi tadi dilaporkan petugas sudah maksimal (pengaturan,red) walaupun jika melihat foto terlihat lebih padat, tetapi sudah semaksimal mungkin diterapkan sosial distansing melalui jaga jarak. Saya besok pagi akan cek lagi di sini,” ujar Bima.

Untuk mengurai kepadatan penumpang di Stasiun Bogor, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) juga melaporkan mengerahkan 11 bus untuk mengangkut penumpang ke Jakarta, meski ia menilai langkah tersebut dirasa tidak akan maksimal.

Dikatakanya, untuk mengurai kepadatan penumpang KRL, kuncinya hanya dua yakni dengan melakukan pengaturan penumpang KRL yang lebih detail agar bisa menerapkan jaga jarak.

“Saya sarankan menambah marka lebih luas dan banyak. Kemudian, menurut saya harus ada kebijakan di Jakarta, terutama dari perkantoran, mereka pasti punya data pekerja dari Bogor dan sekitarnya, sebaiknya ada kebijakan semisal dispensasi supaya pekerja dari Bogor berangkatnya tidak berbarengan,” ucapnya.

Bima menambahkan, Pemprov DKI Jakarta harus mengeluarkan semacam imbauan agar dibuat sistem kerja secara shift.

“Kalau semuanya sama perlakuanya akan seperti ini. Ini baru penambahan 10 persen, bisa dibayangkan minggu depan diberlakukan normal baru, ketika kantor dibuka akan kembali dengan jumlah penumpang 20.000, tidak mungkin diatur dan pasti tidak ada jaga jarak,” ujar dia.

Sementara itu, VP Corporate Communication PT Kereta Commuter Line (KCI), Anne Purba sudah memprediksi bakal ada penumpukan penumpang di hari pertama perkantoran di DKI Jakrta buka.

Wali Kota Bogor Bima Arya menegur keras PT KAI karena terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Bogor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News