Birokrat Dinilai Ikut Mengacau Kebhinekaan

Birokrat Dinilai Ikut Mengacau Kebhinekaan
Birokrat Dinilai Ikut Mengacau Kebhinekaan
Fenomena tersebut lanjut Yudi semakin menambah panjangnya faktor-faktor kesenjangan sosial yang ujung-ujungnya menutup sikap toleransi menjadi intoleransi.

Dikatakannya, sebagai suatu bangsa, Indonesia ini mestinya hidup di panggung multikultural. Tapi dalam banyak hal elit bangsa mengembangkan sikap hidup monokultural.

Negara lanjutnya harus cepat dan sigap dalam bertindak dengan cara mengembangkan faktor pergaulan kultural. "Saat ini tidak ada diplomasi budaya diantara sesama warga bangsa," tegasnya.

Demikian juga halnya dengan para tokoh lintas-agama. Menurut Yudi sama centilnya dalam membela kepentingan agamanya masing-masing dan seenaknya mengenyampingkan kepentingan bangsa dan negara. "Ini bukti bahwa zionisme agama itu memang ada di Indonesia," ungkap Yudi.

JAKARTA - Direktur Reform Institute Yudi Latif mengatakan demokrasi suara terbanyak yang saat ini dianut oleh Indonesia berpotensi besar mengancam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News