Bisnis Kafe Bangkrut, Ivan Banting Setir ke Jahe Merah, Omzet Hingga Rp200 Juta per Bulan

Bisnis Kafe Bangkrut, Ivan Banting Setir ke Jahe Merah, Omzet Hingga Rp200 Juta per Bulan
Ivan Septiono, pemilik usaha Jahe Merah Cap Dua Cangkir menunjukkan produknya. Foto: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

jpnn.com, BANDUNG - Ivan Septianto (30), pemilik kafe Hello Kitty di kawasan Jambudipa, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sempat merasakan gulung tikar lantaran bisnisnya itu dihantam pandemi COVID-19.

Kandas di bisnis kafenya, Ivan tak mau berlarut-larut dalam keterpurukan. Dia merasa pandemi COVID-19 merupakan ujian tentang bagaimana pebisnis bisa bertahan meski berubah haluan.

"Kita harus bisa berinovasi dengan keadaan, walaupun keadaan kita sedang COVID-19, ada PPKM, kita jangan berdiam diri dan merenung, kita harus berinovasi," kata Ivan saat dihubungi di Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/8).

Naluri bisnis Ivan langsung menggeliat ketika di awal-awal masa pandemi masyarakat berbondong-bondong mencari produk-produk obat vitamin dan produk lainnya, salah satunya yakni jahe merah yang dipercaya mengandung Vitamin C dan meningkatkan imunitas tubuh.

Ivan yang baru saja kehilangan mata pencahariannya akibat kebangkrutan bisnisnya, mendapat ide dan memutuskan untuk merintis dari nol bisnis jahe merah.

Saat itu, jahe merah memang menurutnya dalam kondisi harga yang cukup mahal baginya dengan Rp100 ribu per kilogram.

Namun Ivan tidak terburu-buru untuk menyerah, Ivan terus mencari alternatif lain untuk mendapatkan salah satu jenis rempah-rempah tersebut.

"Saya akhirnya punya teman yang punya suplai jahe merah, setelah itu saya iseng-iseng olah jahe sendiri, saya bagikan ke orang-orang sekitar dan kerabat saya, Alhamdulillah banyak yang apresiasi itu enak," kata Ivan.

Ivan Septianto beralih ke bisnis jahe merah sesaat setelah kafe miliknya bangkrut dihantam pandemi COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News