Bisnis Koran Tertekan, Tapi Bukan Berarti Akan Mati

Bisnis Koran Tertekan, Tapi Bukan Berarti Akan Mati
Dahlan Iskan. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos

Lulu mengatakan, media akan tetap menarik apabila menyajikan komunikasi dua arah. Media sosial selama ini melakukan strategi itu.

Dia lantas menyebut Facebook, yang memungkinkan pengguna dan orang lain bisa berkomunikasi dalam sebuah forum. Artinya, ada komunikasi dua arah sehingga menarik perhatian.

Nah, hampir semua media online belum melakukan itu. Lulu yakin, selama komunikasi yang diterapkan media online masih satu arah, umurnya tidak panjang.

Demikian halnya dengan koran. ”Harus mewujudkan komunikasi dua arah,” ungkap Lulu.

Dahlan sebagai pembicara terakhir setuju dengan informasi yang disampaikan Brian dan pernyataan Lulu. Koran memang sedang dalam kondisi tertekan. ”Tapi tidak bisa diartikan akan mati,” katanya.

Dia mengatakan 25 tahun lalu pernah mengucap bahwa nanti hanya ada satu koran di daerah atau di bidangnya.

Misalnya, Bisnis Indonesia yang kuat di bidang ekonomi. Koran ini, kata Dahlan, memiliki keunggulan dalam bidang akurasi angka. ”Salah angka, pengusaha tidak akan percaya. Nah, biar Bisnis Indonesia menguasai bidang itu,” jelas dia.

Dahlan juga menyebut Kompas. Sejak dahulu dia menyarankan Kompas menjadi koran Jakarta. Sebab, media tersebut sangat kuat dengan Jakarta. ”Tapi, pernyataan itu sempat disalahartikan,” kata Dahlan yang disambut tawa audiens.

Kondisi bisnis koran yang lesu tak otomatis akan mematikan koran. Semua bergantung pada pelaku bisnis tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News