Bisnis Pengiriman Uang Ke Indonesia Kesulitan Karena Susahnya Membuka Akun Bank

Bisnis Pengiriman Uang Ke Indonesia Kesulitan Karena Susahnya Membuka Akun Bank
Penyedia layanan jasa pengiriman uang ke Indonesia juga mengalami kesulitan akibat bank di Australia yang banyak menutup akun milik penyedia jasa layanan tersebut. (Reuters: Willy Kurniawan)

Nilai kiriman uang dari warga Australia ke seluruh dunia untuk membantu keluarga di negara asal mereka mencapai lebih dari Rp 10 triliun setiap tahunnya. Namun pengiriman uang dari Australia ke Australia semakin susah karena semakin ketat aturannya.

  • Pengiriman uang dari Australia ke luar negeri setiap tahunnya mencapai Rp 10 triliun
  • Karena adanya denda mengenai pelanggaran UU Anti Pencucian Uang di Australia, bank menutup akun bisnis yang legal
  • Banyak nasabah harus membawa uang tunai atau menggunakan bisnis yang ilegal untuk pengiriman uang

 

Salah satu penyedia layanan jasa pengiriman uang ke Indonesia yang dikelola warga Indonesia di Australia juga mengakui mengalami kesulitan ini.

Mohammad Ariawan adalah Direktur Kangaroo Service dan PT Kangaroo Ausindo yang menangani pengiriman uang dari Australia ke Indonesia atau sebaliknya.

Menurutnya, sejak didirikan tahun 1999, perusahaannya sekarang memiliki tiga staf di Indonesia dan delapan staf di Indonesia.

"Sejak kami pertama beroperasi akun bank kami sudah ditutup oleh bank CBA, ANZ, WBC, NAB, Bendigo, BoQ, Macquarie, Auswide Bank," kata Ariawan kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.

"Penutupan dilakukan secara sepihak dan kami hanya diberikan waktu 30 hari untuk mencari solusi lain."

"Permohonan akun kami ke bank-bank lain ditolak, bahkan sebelum kami mengisi formulir," kata Ariawan.

Nilai kiriman uang dari warga Australia ke seluruh dunia untuk membantu keluarga di negara asal mereka mencapai lebih dari Rp 10 triliun setiap tahunnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News