Bisnis Properti Cerah
Selasa, 17 Juni 2008 – 12:15 WIB

Bisnis Properti Cerah
JAKARTA - Berbeda dengan sejumlah sektor lainnya yang diprediksi melambat pada tahun ini, sektor properti justru diramal bakal semakin menjanjikan. Pengamat properti Panangian Simanungkalit memprediksi, nilai kapitalisasi bisnis properti akan mencapai Rp 81,09 triliun pada tahun ini, meningkat dibanding periode tahun lalu yang sebesar Rp 75,45 triliun. Bisnis di sektor ini akan terus berjalan stabil. "Bisnis sektor properti tidak akan terpengaruh oleh jalannya Pemilu 2009," ujarnya di Jakarta. Sektor-sektor yang prospektif, seperti ruko dan perumahan, terang Panangian, harus dibidik mulai dari sekarang. Khusus untuk pasar perkantoran dan pusat perbelanjaan memang akan berjalan sedikit melambat. Namun, secara umum, sektor properti masih sangat cerah. Karena itu, Panangian menyarankan agar investor tak ragu berinvestasi di sektor properti. "Harganya akan semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Telah terjadi pemisahan antara ekonomi dan politik (decoupling). "Pelaku pasar sudah sangat dewasa," tutur direktur eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia tersebut.
Baca Juga:
Berdasarkan hitungannya, nilai kapitalisasi bisnis ruko akan meningkat, dari Rp 13,2 triliun menjadi 15,2 triliun pada tahun ini. "Dan pada 2009 saya prediksi mencapai Rp 20 triliun," ramalnya.
Sementara untuk sektor perumahan, tahun ini nilai kapitalisasinya diramal bakal menembus Rp 29,3 triliun. Tahun sebelumnya, nilai kapitalisasi proyek perumahan secara nasional "hanya" Rp 22,9 triliun. Dan, pada tahun depan bakal menembus Rp 35 triliun.
Baca Juga:
Terkait besaran suku bunga KPR, dia tak merisaukannya. Dia memprediksi tingkat suku bunga KPR akan turun menjadi 9,5 persen pada 2009. Tahun ini, tingkat suku bunga KPR dia ramal akan sebesar 11,5 persen; tidak akan mencapai lebih dari itu seperti diramal sejumlah pengamat. Sementara untuk tingkat suku bunga konstruksi akan turun menjadi 13 persen pada 2009, setelah tahun ini berkisar 14 persen.
JAKARTA - Berbeda dengan sejumlah sektor lainnya yang diprediksi melambat pada tahun ini, sektor properti justru diramal bakal semakin menjanjikan.
BERITA TERKAIT
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- deGadai Bersama Jubejam Menawarkan Solusi Keuangan Bagi Kolektor Jam Tangan Mewah
- Harga Emas Antam Hari Ini 1 Mei 2025 Merosot, Berikut Daftarnya
- Bagikan Dividen Rp 249,31 Miliar, Bank DKI Siap Melantai di Pasar Saham
- Indibiz Diskon Besar-besaran hingga 31 Mei, Buruan Berlangganan
- Harga Emas Antam, UBS, & Galeri24 Hari Ini Turun Tipis, Cek nih Daftarnya