Bisnis Properti Makin Cerah, 2022 LPKR Target Pra Penjualan Rp 5,2 Triliun

Bisnis Properti Makin Cerah, 2022 LPKR Target Pra Penjualan Rp 5,2 Triliun
Lippo Karawaci. Ilustrasi Foto: lippokarawaci.co.id

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah kebijakan pemerintah diprediksi bakal mampu menjaga fundamental permintaan properti tetap solid pada 2022.

Analis PT Mandiri Sekuritas Robin Sutanto menyebut, kebijakan pemerintah dimaksud, yakni insentif seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang berlaku hingga September 2022, perpanjangan kebijakan uang muka 0 persen hingga akhir Desember 2022, dan masih terjaganya bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Kebangkitan industri properti tahun ini diprediksi mendorong kinerja pra penjualan properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

“Suku bunga kredit pemilikan hunian juga mengalami penurunan sehingga turut mendorong minat pembelian melalui KPR. Dari sisi pasar, stimulus pemerintah untuk industri properti membuat konsumen lebih percaya diri untuk membeli property,” ujar CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/3).

Publikasi riset oleh Mandiri Sekuritas menyebut LPKR diproyeksikan akan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 13,49 triliun, Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Rp 3,27 triliun, dan laba bersih Rp 229 miliar.

Prediksi kinerja positif LPKR pada 2022 juga didukung oleh pembangunan perumahan di Lippo Village Karawaci dan Lippo Cikarang dengan harga yang terjangkau.

Pendapatan LPKR juga bisa bertambah dari dua anak usahanya, yakni penjualan lahan industri di PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) dan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO).

John Riady optimistis bisnis properti makin cerah ke depannya.

Industri atau bisnis properti makin cerah, CEO LPKR John Riady menargetkan pra penjualan mencapai Rp 5,2 triliun pada 2022.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News