Bisnis Properti Sangat Merasakan Dampak COVID-19, Sungguh Berat

Bisnis Properti Sangat Merasakan Dampak COVID-19, Sungguh Berat
Bisnis Properti. Foto: dokumen pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi virus Corona (COVID-19) berimbas pada semua bidang usaha, termasuk bisnis properti. Nyaris, tidak ada penjualan dalam dua bulan terakhir.

Hal tersebut diakui salah seorang pengusaha properti, Chief Executive Officer (CEO) PT Anugerah Sejahtera (AS) Group Benlis Wislon Butarbutar.

"Akhir-akhir ini memang terjadi penurunan sales (penjualan). Terutama di masa pandemi Covid-19. Namun, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi kami," ujar Wislon di sela-sela perayaan 12 tahun Anugerah Sejahtera Group, di Jakarta, Sabtu (11/4).

Menurut Benlis, para pengusaha harus bijaksana menghadapi pandemi Covid-19. Jangan sampai salah mengambil langkah. Walau penjualan menurun drastis, pria kelahiran 28 Juni 1975 ini tetap berkeyakinan bisnis properti akan menggeliat kembali setelah Covid-19 berlalu.

"Saat ini harus bersabar dan membuat strategi dulu, sambil berharap pandemi ini bisa segera berlalu. Kami tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis, khususnya properti di Indonesia. Kami bersyukur bisa memasuki usia 12 tahun. Masih belia, namun banyak hal telah dikerjakan," ucapnya.

AS Group diketahui saat ini tengah mengembangkan sejumlah properti. Di antaranya Ruko dan Soho Plaza de' minimalist di Rawalumbu, Bekasi Barat, perumahan eksklusif Jagathi Resort Sentul, sewa lahan komersial Cibinong Icon City (Cikon City) di Mayor Oking Cibinong dan Perumahan de' minimalist Cibinong, Bogor.

"Seiring revolusi industi 4.0., kami juga terus mengembangkan bisnis berbasis teknologi. ASLProperti merupakan sebuah terobosan penting dalam dunia properti dan memudahkan konsumen membeli properti," katanya.

Benlis memulai usaha dari bawah. Awalnya, dengan hanya membangun rumah dalam hitungan jari. Seiring waktu, bisnisnya berkembang pesat sampai membentuk holding AS Group, dan sudah memiliki anak usaha di bidang properti, konstruksi, dan manajemen rumah sakit.

Pandemi virus Corona (COVID-19) berimbas pada semua bidang usaha, termasuk bisnis properti. Nyaris, tidak ada penjualan dalam dua bulan terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News