Bisnis Wisata di Bromo Tiarap

Bisnis Wisata di Bromo Tiarap
Bisnis Wisata di Bromo Tiarap
MENINGKATNYA status Gunung Bromo akhir-akhir ini membuat bisnis wisata terutama perhotelan jadi tiarap. Tren okupansi hotel terus mengalami penurunan. Diawali dengan erupsi Gunung Merapi, kemudian dilanjut penetapan status waspada Gunung Bromo dengan larangan mendekat radius 1 Km dari puncak.

"Yang jelas sangat berpengaruh karena banyak yang membatalkan kunjungannya. Padahal wisatawan asing sebenarnya ingin melihat fenomena Gunung Bromo," ujar ketua PHRI Kabupaten Probolinggo Digdoyo DP saat di sela-sela pertemuan koordinasi terkait status Gunung Bromo siang kemarin (23/11).

Saat koodinasi dilakukan kemarin siang, status Gunung Bromo telah dinaikkan dari waspada menjadi siaga oleh Balai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. Kenaikan status itu ditetapkan sejak pukul 08.00 WIB kemarin. Awan putih tebal terlihat menggumpal ke udara dari kawah Bromo.

Namun Ketua PHRI yang juga pemilik hotel Yoschi"s itu menyatakan, gumpalan asap yang terjadi kemarin justru merupakan momen terbaik bagi wisatawan untuk melihat secara lansung kondisi Bromo yang sebenarnya. "Ini betul-betul pemandangan yang spektakuler. Asap itu bisa membentuk pemdangan yang indah sekali," ujarnya.

    

MENINGKATNYA status Gunung Bromo akhir-akhir ini membuat bisnis wisata terutama perhotelan jadi tiarap. Tren okupansi hotel terus mengalami penurunan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News