Bisnis yang Terdampak Penutupan Internasional dii Australia Berharap Bantuan Negara

Bisnis yang Terdampak Penutupan Internasional dii Australia Berharap Bantuan Negara
Kantor agen perjalanan Jenny Yang sudah kosong tanpa kegiatan selama beberapa bulan.  (ABC News: Samuel Yang)

"Kami agak stress jika berhubungan dengan soal pajak. Kalau masih bisa mendapatkan pengurangan pajak dari pemerintah, ini akan sangat membantu."

Flora Lu mengatakan dia berharap pengurangan pajak bagi bisnis kecil akan diumumkan dalam anggaran baru.

Frank Gocotta presiden Asosiasi Pedagang Clayton, yang terletak sekitar 23 km dari pusat kota Melbourne mengatakan pemerintah Australia harus mengerti situasi yang dialami pebisnis kecil selama pandemi ketika merancang anggaran.

"Yang harus disadari oleh pemerintah adalah bisnis kecil belum bisa pulih selama 12 bulan terakhir." kata Frank Gocotta.

"Kami dipaksa tutup selama 7 bulan, untuk bisnis layanan ini merupakan waktu yang lama.

"Walau kami sekarang sudah beroperasi lagi tidak berarti semuanya sudah normal lagi."

"Saya kira kalau kita bisa mendorong mahasiswa internasional kembali lagi, pasti akan sangat membantu Clayton, dan untuk mencoba mengerti bahwa diperlukan waktu dua atau tiga tahun lagi bagi kami untuk kembali ke keadaan serupa."

Simon Chan, Presiden Kamar Dagang Haymarket di Sydney juga menginginkan mahasiswa asing kembali lagi ke Australia. 

Lebih setahun setelah pandemi, bisnis di Australia yang semula menggantungkan diri pada wisatawan dan mahasiswa internasional masih berjuang tanpa ada kejelasan kapan akan membaik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News