Bisnis yang Terdampak Penutupan Internasional dii Australia Berharap Bantuan Negara
Lebih setahun setelah pandemi, bisnis di Australia yang semula menggantungkan diri pada wisatawan dan mahasiswa internasional masih berjuang tanpa ada kejelasan kapan akan membaik.
Di sebuah kantor kecil di bangunan yang terlihat tua di Campsie di Sydney Barat Laut, Jenny Yang sedang memikirkan apakah akan pensiun atau tetap terus bekerja.
Perempuan asal Tiongkok berusia 61 tahun tersebut sudah bekerja di industri pariwisata selama lebih dari 20 tahun sebelum pandemi COVID-19 dan penutupan perbatasan internasional menghancurkan bisnis yang selama ini dibangunnya.
"Bisnis saya berkurang hampir 95 persen," katanya kepada ABC.
"Tidak ada pendapatan. Saya tidak memiliki bisnis lagi.
"Penerbangan internasional hampir tidak ada karena warga Australia dan pemegang visa permanen (PR) dilarang bepergian.
"Industri kami telah lumpuh."
Banyak pelanggan tetap yang dibantu Jenny Yang bepergian ke berbagai bagian dunia selama bertahun-tahun sampai pandemi mulai terjadi tahun lalu.
Lebih setahun setelah pandemi, bisnis di Australia yang semula menggantungkan diri pada wisatawan dan mahasiswa internasional masih berjuang tanpa ada kejelasan kapan akan membaik
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Pengakuan Jujur Pelatih Australia Soal Ernando Ari