Bisnis yang Terdampak Penutupan Internasional dii Australia Berharap Bantuan Negara

Bisnis yang Terdampak Penutupan Internasional dii Australia Berharap Bantuan Negara
Kantor agen perjalanan Jenny Yang sudah kosong tanpa kegiatan selama beberapa bulan.  (ABC News: Samuel Yang)

"Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan di masa depan," katanya.

"Saya mengatakan kepada teman saya, mungkin sudah waktunya untuk pensiun."

"Saya juga korban"

Dibandingkan negara-negara lain, Australia sejauh ini lebih baik dalam penanganan COVID-19. Perekonomian dalam negeri Australia juga sudah hampir kembali pulih di beberapa sektor.

Namun bisnis seperti yang dilakukan Jenny Yang yang mengandalkan pada wisatawan internasional dan mahasiswa asing, masih kewalahan tanpa ada kejelasan mengenai masa depannya.

Jenny Yang mengatakan, tahun lalu dia harus berulang kali menangani pembatalan penerbangan dan penggantian rencana perjalanan.

"Sebelum Agustus, hampir semuanya soal ganti tiket atau pengembalian uang, hal yang membuat saya kelelahan.

"Saya kehilangan pendapatan dan bukannya mendapatkan pendapatan baru," katanya.

"Dengan adanya bantuan ekonomi  seperti program JopKeeper dari pemerintah Australia, kami menerima bantuan. Kalau tidak, saya mungkin sudah harus menggantungkan diri pada tunjangan sosial atau mencari pekerjaan lain."

Lebih setahun setelah pandemi, bisnis di Australia yang semula menggantungkan diri pada wisatawan dan mahasiswa internasional masih berjuang tanpa ada kejelasan kapan akan membaik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News