Blasius Harry, Tukang Becak yang Go International

Pelanggan Mancanegara Booking Becak lewat E-Mail

Blasius Harry, Tukang Becak yang Go International
SEMANGAT : Blasius Haryadi alias Harry Van Yogya mengayuh becak di pangkalannya, Jalan Prawirotaman, Jogjakarta. Foto : Ridlwan/ Jawa Pos
 

Selain sering muncul di televisi lokal Jogja, Harry pernah nongol di acara Hitam"Putih Trans 7 dan sebuah program di layar SCTV. "Tapi, profesi utama saya tetap pembecak. Saya nggak mau seperti Briptu Norman," ujarnya yang merujuk pada Norman Kamaru, anggota Brimob Polda Gorontalo yang resign karena ingin terjun ke dunia hiburan.

 

Harry sudah 21 tahun menjadi tukang becak. Tepatnya, setelah kuliahnya di Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Jogjakarta terhambat karena tak ada biaya. "Ayah saya juga tukang becak. Karena itu, saya juga coba narik," kata alumnus SMU De Britto Jogjakarta angkatan 1988 tersebut. SMU De Britto adalah sekolah swasta favorit di Kota Gudeg.

 

Awal-awal mengayuh becak, Harry merasa berat. "Saya sewa ke orang. Karena belum bisa caranya, saya sempat njungkel (terguling) beberapa kali," kenangnya. Keasyikan dengan becaknya, Harry justru tak lanjut kuliah. "Saya kuliah di jalanan," ujarnya.

 

Pada periode 1991-1998, mengayuh becak memberikan pendapatan yang lumayan bagi Harry. Sehari dia mengantongi rata-rata Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Itu membuatnya percaya diri untuk memasuki hidup baru. Pada 1996 dia menikahi Anastasia Suyatni dan hingga kini dikaruniai tiga anak.

Promosi lewat internet tidak lagi istimewa. Tetapi, bagaimana kalau yang melakukan adalah tukang becak" Blasius Harry, penarik becak di Jogjakarta,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News