BMKG Beri Peringatan Dini Buat Masyarakat Jawa Tengah

BMKG Beri Peringatan Dini Buat Masyarakat Jawa Tengah
Ilustrasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan dini kepada seluruh masyarakat di Jawa Tengah agar waspada, khususnya terhadap potensi banjir/banjir bandang pada 16-17 Februari.

Dari prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) yang dikeluarkan BMKG, potensi banjir/banjir bandang itu mencapai tingkat status Siaga.

"Sepekan ke depan curah hujan intensitas lebat diprakirakan masih berpotensi terjadi, masyarakat diimbau tetap mewaspadai dampak yang dapat ditimbulkan cuaca ekstrem," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Selasa (16/2).

Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh monsun Asia yang masih mendominasi wilayah Indonesia dan diperkuat oleh aktifnya Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin di sebagian wilayah Indonesia.

Selain itu, adanya pusat tekanan rendah di wilayah utara Indonesia dan di Australia bagian utara dapat mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Berdasarkan analisis tersebut, BMKG memprakirakan potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang sepekan ke depan yaitu di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Serta di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

BMKG melabeli potensi banjir dan banjir banjir bandang pada 16-17 Februari itu dengan status Siaga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News