BMKG Kembali Mengingatkan Terkait Kenaikan Air Laut Saat Gerhana Bulan Total

BMKG Kembali Mengingatkan Terkait Kenaikan Air Laut Saat Gerhana Bulan Total
Ilustrasi gerhana. Foto: AFP

jpnn.com - BMKG kembali mengingatkan warga di pesisir pantai untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kenaikan air laut bersamaan gerhana bulan total, Rabu.

Menurut Koordinator Data dan Informasi, Stasiun Geofisika, BMKG Sulawesi Utara, Edward Mengko, fenomena Super Blood Moon menyebabkan air laut naik.

"Karena memang gerhana bulan berada pada posisi dekat dengan bumi, pengaruh gravitasi bulan bisa menyebabkan kenaikan air laut. Warga diharapkan waspada apabila gerhana bulan total ini terjadi bersamaan waktu air pasang," kata dia di Manado.

Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.

Posisi matahari, bumi, dan bulan ini dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari-bumi-bulan sejajar, menyebabkan bulan masuk ke umbra bumi, akibatnya saat fase totalitas gerhana terjadi, bulan akan terlihat kemerahan.

"Salah satu tupoksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi gerhana bulan dan matahari," tambah Edward.

Dia melanjutkan, dengan membandingkan jarak bumi-bulan dan kejadian gerhana bulan total 26 Mei 2021 dapat diketahui bahwa waktu puncak gerhana ini terjadi hanya 9 jam 28 menit sejak bulan berada di perige (dekat bumi).

BMKG kembali mengingatkan warga di pesisir pantai untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kenaikan air laut bersamaan gerhana bulan total

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News