BMKG Mengingatkan Bahaya Gelombang Tinggi

BMKG Mengingatkan Bahaya Gelombang Tinggi
Ilustrasi - Gelombang tinggi di perairan selatan Kabupaten Cilacap. ANTARA/Sumarwoto.

jpnn.com - JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada, menyusul gelombang tinggi hingga empat meter berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo mengatakan gelombang tinggi berpotensi terjadi pada 23-24 Mei 2023.

Dia mengatakan pola angin menjadi salah satu penyebab terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kep. Tanimbar, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, Laut Arafuru, perairan Yos Sudarso, dan perairan Merauke," katanya.

Kondisi itu menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue-Kep. Mentawai.

Perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Bengkulu, perairan selatan Bali-Sumbawa, perairan selatan P. Sumba.

Masyarakat sebaiknya tetap waspada, BMKG mengingatkan potensi terjadinya gelombang tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News